Selasa, 26 November 2013

macam frase (frase nominal simpleks)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tata bahasa. Sintaksis juga dapat dikatakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sintaksis secara etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata, kelompok kata menjadi kalimat.
Menurut istilah sintaksis dapat mendefinisikan: bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk kalimat, klausa, dan frasa. Sintaksis itu mempelajari hubungan gramatikal di luar batas kata, tetapi di dalam satuan yang kita sebut kalimat.
Frase, klausa, dan kalimat adalah satuan bahasa. Konsrtuksinya disebut konstruksi sintaksis. Dilihat dari tatanan unsur-unsur pembentuknya, frase, klausa, dan kalimat itu merupakan konstruksi, yang secara khas disebut sintaksis karena konstruksi-konstruksi itu dibahas dan dikaji dalam subdisiplin sintaksis. Atas dasar pemikiran itu dikenal konstruksi frase, konstruksi klausa, dan konstruksi kalimat
Banyak permasalahan yang sering kita temui dalam sintaksis. Misalnya banyak yang sering mempermasalahkan antara frase dengan kata, ada yang membedakannya dan ada juga yang mengatakan bahwa keduanya itu sama. Oleh karena itu makalah ini disusun untuk memahami lebih lanjut tentang frase nomina dan jenis serta strutur frase nomina. Jenis dan struktur frase dan nomina terdiri dari dua yaitu frase nominal simpleks dan frase nomina kompleks. Tetapi disini penulis memilih frase nominal simples sebagai kajian.









B.     Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah :
1.      Apa yang disebut frase nomina ?
2.      Bagaimana jenis dan struktur frase nomina simpleks dalam bahasa Jawa ?

C.     Tujuan
Tujuan yang dari pembuatan makalah ini antara lain :
1.      Memberikan penjelasan mengenai pengertian frase nomina.
2.      Memberikan penjelasan mengenai jenis dan struktur frase nominal simleks dalam bahasa Jawa.















BAB II
LANDASAN TEORI

A.    PENGERTIAN FRASE
Frase merupakan bagian dari bahasa yang dalam pengkajiannya termasuk ke dalam tataran sintaksis. Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikatif. Maksudnya diantara kedua kata itu, tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat. Jadi, frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa.
Beberapa contoh frasa adalah :
·         ayam hitam saya
·         ayam hitam
·         ayam saya
·         rumah besar itu
·         rumah besar putih itu
·         rumah besar di atas puncak gunung itu

B.     CIRI-CIRI FRASE
Frase memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.             Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Unsur frase itu dapat berupa kata dan frase.
b.            Frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa. Artinya frase bersifat nonpredikatif, yaitu hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase itu tidak berstruktur subyek-predikat atau berstruktur predikat-obyek.
c.             Frase mengisi salah satu fungsi sintaksis, maka salah satu unsur frase itu tidak dapat dipindahkan sendirian. Jika ingin dipindahkan, maka harus
dipindahkan secara keseluruhan sebagai satu kesatuan.




C.     JENIS FRASE
a.      Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik yaitu frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsur-unsurnya. Artinya frase ini berdistribusi komplementer.
Beberapa jenis frase eksosentri adalah :
-          Frase Nominal
Yaitu frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal.
-          Frase Verbal
Yaitu frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata verbal.
-          Frase Bilangan
Yaitu frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata bilangan.
-          Frase Keterangan
Yaitu frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata keterangan.
-          Frase Depan (preposisional)
Yaitu frase yang terdiri dari kata depan.


b.      Frase Endosentrik
Frase endosentrik yaitu frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Artinya frase ini berdistribusi pararel (salah satu unsurnya dapat saling menggantikan).
Frase endosentrik dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
-          Frase endosentrik koordinatif
Yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya itu dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung lan, utawa, karo, apa, nanging. Frase koordinatif ada tiga yaitu koordinatif, koordinatif alternatif, dan koordinatif .





-          Frase endosentrik atributif
Yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Artinya unsur yang satu dengan yang lain bersifat subordinatif atau tidak sama. Unsur yang satu sebagai unsur pusat, yang lainnya sebagai atribut. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung.

-          Frase endosentrik apositif
Frase apositif adalah frase koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya, dan oleh karena itu urutan komponennya dapat dipertukarkan.


D.    PENGERTIAN NOMINA
Nomina sering juga disebut kata benda, dapat dilihat dari tiga segi, yakni segi semantis, segi sintaksis, dan segi bentuk.  Dari segi sintaksisnya nomina mempunyai ciri-ciri tertentu :
1.      Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
2.      Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak.
3.      Nomina umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara langsung maupun dengan diantarai oleh kata yang.












BAB III
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Frase Nominal
Frasa nominal adalah satuan bahasa yang terbentuk dan dua kata atau lebih dengan nomina sebagai inti. Satuan bahasa itu tidak bersifat predikatif. Dengan demikian, frasa nominal mempunyal Intl nomina dan kata atau kata-kata lain yang mendampinginya sebagai modilkator. Posisi kata pendamping ini bersifat tegar sehingga tidak dapat dipindahkan secam bebas ke posisi lain.
Contoh :
Banyu anget    air hangat’
Kamar mandi  ‘kamar mandi’
Bal karet          ‘bal karet’
Prawan ayu     perawan cantik’
Inti frase contoh itu adalah banyu, prawan, bal, dan kamar sedangkan modifikatornya ialah anget, ayu, karet, dan tengah. Posisi kata pendamping anget, mandi, ayu dan karet tidak dapat dipindahan kesebelah kiri konstituen inti, misalnya sebagai berikut.
·         Anget banyu ‘hangat air’
·         Mandi kamar ‘mandi kamar’
·         Karet bal       ‘karet bola’
·         Ayu prawan  ‘cantik prawan’

2.      Jenis dan Struktur Frase Nominal Simpleks
Frase Nomnal Simpleks adalah frase nominal yang konstituennya tidak dapat dipecah lagi menjadi konstituen yang lebih kecil.
Contoh :
-          Topi pandhan ‘topi pandan’
Konstituennya berasal dari nominal topi yang berfungsi sebagai inti dan nomina pandhan sebagai modifikatornya. Kedua konstituen pada frase nominal itu tidak dapat dipecah menjadi konstituen yang lebih kecil.

Frase nominal simpleks dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu ;
·         Frase Nominal Simpleks Koordinatif
Frasa nominal simpleks koordinatif adalah frase nominal simpleks yang terdiri atas dua konstituen. Kedua konstituen itu merupakan konstituen inti. Konstituennya itu dapat dihubungkan dengan konjungsi lan ‘dan’, utawa ‘atau’, sarta ‘serta’ atau tanpa dihubungan dengan konjungsi itu.
Contoh :
-          Bapak ibu                       ‘bapak ibu’
Bapak lan ibu                 ‘bapak dan ibu’
-          Kacang jagung               ‘kacang jagung’
Kacang sarta jagung      ‘kacang dan jagung’
-          Meja kursi                      ‘meja kursi’
Meja utawa kursi            ‘meja atau kursi’

·         Frase Nominal Simpleks Modifikatif
Frase nominal simpleks modifikatif adalah frase nominal yang terdiri atas satu konstituen inti dan satu konstituen modifikator. Frase Nominal Simpleks Modifikatif dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok :
ü  Nomina + Nomina
Ban motor                 ‘ban motor’
Kembang mawar       ‘bunga mawar’
Sopir taxi                   ‘supir taxi’
Kraton thuyul            ‘kraton thuyul’

ü  Nomina + Adjektiv
Banyu panas              ‘air panas’       
Kamar kosong           ‘kamar kosong’
Kacang ijo                 ‘kacang hijau’
Pare anom                 ‘pare muda’
Klambi putih              baju putih’


ü  Nomina + Adverbia
Bapak ijen                             ‘bapak sendirian’
Sasi kepungkur                      ‘bulan lalu’
Sadhengah wong                   ‘sembarang orang’
Upah ngetik                           ‘upah ngetik’

ü  Nomina + Numeralia
Bebek Sepuluh                       ‘bebek sepuluh’
Kacang saunting                   ‘kacang seikat’
Pitik papat                             ‘ayam empat’
Gedhang selirang                  ‘pisang salirang’

·         Frase Nominal Simpleks Relatif
Frase Nominal Simpleks Relatif adalah frase nominal yang salah satu konstituennya merupaan pronomina relatif. Konstituen pronomina relatif ini menempati posisi awal emudian diikuti oleh konstituen kedua. Kedua konstituen itu merupakan konstituen inti yang kehadirannya bersifat wajib. Frase Nominal Simpleks relatif dapat dibedaan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kategori pengisi konstituen kedua.
Ø  Pronomina Relatif + Adjektiva
Sing apik                     ‘yang baik’
Sing kuru                     yang urus’
Sing pinter                   yang pintar’
Sing bodho                  ‘yang bodoh’
Sing gantheng             ‘yang ganteng’

Ø  Pronomina Relatif + Numeralia
Sing sekilo                   ‘yang satu kilo’
Sing papat                   ‘yang empat’
Sing saktelon               ‘yang satu telon’

Ø  Pronomina Relatif + pronomina demonstratif
Sing iku                      ‘yang itu’
Sing iki                       yang ini’
Sing kae                     ‘yang itu’
Sing kuwi                   ‘yang itu’

Ø  Pronomina Relatif + verba
Sing koprol                ‘yang jatuh bangun’
Sing macul                 ‘yang mencangul’
Sing mangan              ‘yang makan’
Sing ngepit                 ‘yang ngepit’


·         Frase Nominal Simpleks Nonrelatif
Frase Nominal Simpleks Nonrelatif adalah Frase nominal yang terdiri atas konstituen inti nomina dan modifikator yang berupa partikel. Onstituen yang berupa partikel itu meliputi sang, si, kaum, dan para. Posisi partikel itu mendahului onstituen yang lain. Rincisn frase nomunal simples nonrelatif itu sebagai berikut :
*      Partiel + Nomina
Kaum ibu                   ‘kaum ibu’
Para tamu                 ‘para tamu’
Si  kancil                    ‘si kancil’
Sang  putri                 ‘sang putri’

*      Partikel + Verba
Para lenggah             ‘para tamu’
Para rawuh                ‘para tamu’








BAB IV
PENUTUP

Demikian yang dapat  dipaparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman senantiasa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini untuk penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.






















DAFTAR PUSTAKA

Poejosoedarmo, Gloria dkk.1981.Beberapa Masalah Sintaksis dalam Bahasa Jawa.Jakarta:Pusat Penelitian Bahasa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
http://Kangmas Fardani  FRASE NOMINAL.htm diakses tanggal 17 April 2013 pukul 18.00 WIB


























KATA PENGANTAR

Alhamdulilah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat petunjuk dan kemudahan dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Frase Nominal Simpleks”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahakan untuk Rasullulah Muhammad SAW.
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sintaksis. Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penyelesaian makalah ini.
Tidak ada gading yang tak retak  begitupun dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan karena sifat manusia yang tidak memiliki kesempurnaan dalam segi pemikiran dan lainnya. Sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis bagi kelanjutan penyusunan tugas selanjutnya. Demikian penyusunan makalah ini semoga berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.


Surakarta, 16 April 2013


Penulis








MAKALAH
“FRASE NOMINAL SIMPLEKS”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sintaksis
yang diampu oleh Drs. Supardjo, M.Hum



 







Disusun oleh :
Kelompok IV
1.      Ari Margiyati                                       C0111004
2.      Muhamad Fajar Pratama                      C0111018
3.      Nastiti Puji Rahayu                              C0111019
4.      Novita Setyaningrum                           C0111020
5.      Putri Nurani Istiqomah                       

JURUSAN SASTRA DAERAH
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar