BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sintaksis merupakan ilmu
yang mempelajari tentang tata bahasa. Sintaksis juga dapat dikatakan tata
bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sintaksis secara
etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata,
kelompok kata menjadi kalimat.
Menurut istilah sintaksis
dapat mendefinisikan: bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk
kalimat, klausa, dan frasa. Sintaksis itu mempelajari hubungan gramatikal di
luar batas kata, tetapi di dalam satuan yang kita sebut kalimat.
Frase, klausa, dan kalimat
adalah satuan bahasa. Konsrtuksinya disebut konstruksi sintaksis. Dilihat dari
tatanan unsur-unsur pembentuknya, frase, klausa, dan kalimat itu merupakan
konstruksi, yang secara khas disebut sintaksis karena konstruksi-konstruksi itu
dibahas dan dikaji dalam subdisiplin sintaksis. Atas dasar pemikiran itu
dikenal konstruksi frase, konstruksi klausa, dan konstruksi kalimat
Banyak permasalahan yang
sering kita temui dalam sintaksis. Misalnya banyak yang sering mempermasalahkan
antara frase dengan kata, ada yang membedakannya dan ada juga yang mengatakan
bahwa keduanya itu sama. Oleh karena itu makalah ini disusun untuk memahami
lebih lanjut tentang frase nomina dan jenis serta strutur frase nomina. Jenis
dan struktur frase dan nomina terdiri dari dua yaitu frase nominal simpleks dan
frase nomina kompleks. Tetapi disini penulis memilih frase nominal simples
sebagai kajian.
B.
Rumusan
Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah
yang diangkat dalam makalah ini adalah :
1.
Apa yang
disebut frase nomina ?
2.
Bagaimana
jenis dan struktur frase nomina simpleks dalam bahasa Jawa ?
C.
Tujuan
Tujuan yang dari pembuatan makalah ini antara lain :
1.
Memberikan
penjelasan mengenai pengertian frase nomina.
2.
Memberikan
penjelasan mengenai jenis dan struktur frase nominal simleks dalam bahasa Jawa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
PENGERTIAN
FRASE
Frase merupakan bagian dari bahasa yang dalam
pengkajiannya termasuk ke dalam tataran sintaksis. Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikatif.
Maksudnya diantara kedua kata itu, tidak ada yang berkedudukan sebagai
predikat. Jadi, frase lazim
didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih
yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa.
Beberapa contoh frasa adalah :
·
ayam hitam saya
·
ayam hitam
·
ayam saya
·
rumah besar itu
·
rumah besar putih itu
·
rumah besar di atas puncak gunung itu
B. CIRI-CIRI
FRASE
Frase memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a.
Frase merupakan
satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Unsur frase itu dapat
berupa kata dan frase.
b.
Frase merupakan
satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa. Artinya frase bersifat
nonpredikatif, yaitu hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase itu tidak
berstruktur subyek-predikat atau berstruktur predikat-obyek.
c.
Frase mengisi
salah satu fungsi sintaksis, maka salah satu unsur frase itu tidak dapat
dipindahkan sendirian. Jika ingin dipindahkan, maka
harus
dipindahkan
secara keseluruhan sebagai satu kesatuan.
C. JENIS FRASE
a. Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik yaitu frase
yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsur-unsurnya. Artinya frase ini berdistribusi komplementer.
Beberapa jenis frase eksosentri adalah :
-
Frase Nominal
Yaitu frase
yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal.
-
Frase Verbal
Yaitu frase
yang memiliki distribusi yang sama dengan kata verbal.
-
Frase Bilangan
Yaitu frase
yang memiliki distribusi yang sama dengan kata bilangan.
-
Frase Keterangan
Yaitu frase
yang memiliki distribusi yang sama dengan kata keterangan.
-
Frase Depan (preposisional)
Yaitu frase
yang terdiri dari kata depan.
b. Frase Endosentrik
Frase endosentrik yaitu frase
yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama
dengan keseluruhannya. Artinya frase ini berdistribusi pararel (salah satu
unsurnya dapat saling menggantikan).
Frase endosentrik dapat dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu:
-
Frase endosentrik koordinatif
Yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara.
Kesetaraannya itu dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan
dengan kata penghubung lan, utawa, karo, apa, nanging. Frase koordinatif
ada tiga yaitu koordinatif, koordinatif alternatif, dan koordinatif .
-
Frase endosentrik
atributif
Yaitu frase yang terdiri dari
unsur-unsur yang tidak setara. Artinya unsur yang satu dengan yang lain
bersifat subordinatif atau tidak sama. Unsur yang satu sebagai unsur pusat,
yang lainnya sebagai atribut. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin
dihubungkan dengan kata penghubung.
-
Frase
endosentrik apositif
Frase apositif adalah frase
koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya, dan oleh karena
itu urutan komponennya dapat dipertukarkan.
D.
PENGERTIAN NOMINA
Nomina sering
juga disebut kata benda, dapat dilihat dari tiga segi, yakni segi semantis,
segi sintaksis, dan segi bentuk. Dari segi sintaksisnya nomina mempunyai
ciri-ciri tertentu :
1.
Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung
menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
2.
Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak.
3.
Nomina umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik
secara langsung maupun dengan diantarai oleh kata yang.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Frase Nominal
Frasa nominal adalah satuan bahasa yang terbentuk dan dua kata atau lebih dengan nomina sebagai inti. Satuan bahasa itu tidak bersifat predikatif. Dengan demikian, frasa nominal mempunyal Intl nomina dan kata atau kata-kata lain yang mendampinginya sebagai modilkator. Posisi kata pendamping ini bersifat tegar sehingga tidak dapat dipindahkan secam bebas ke posisi lain.
Contoh :
Banyu anget ‘air hangat’
Kamar mandi ‘kamar mandi’
Bal karet ‘bal karet’
Prawan ayu ‘perawan cantik’
Inti frase contoh itu adalah banyu,
prawan, bal, dan kamar sedangkan modifikatornya ialah anget, ayu, karet, dan
tengah. Posisi kata pendamping anget, mandi, ayu dan karet tidak dapat
dipindahan kesebelah kiri konstituen inti, misalnya sebagai berikut.
·
Anget banyu ‘hangat
air’
·
Mandi kamar ‘mandi
kamar’
·
Karet bal ‘karet
bola’
·
Ayu prawan ‘cantik
prawan’
2. Jenis dan Struktur Frase Nominal Simpleks
Frase Nomnal
Simpleks adalah frase nominal yang konstituennya tidak dapat dipecah lagi
menjadi konstituen yang lebih kecil.
Contoh :
-
Topi pandhan ‘topi pandan’
Konstituennya berasal dari nominal topi yang berfungsi
sebagai inti dan nomina pandhan sebagai modifikatornya. Kedua konstituen pada
frase nominal itu tidak dapat dipecah menjadi konstituen yang lebih kecil.
Frase
nominal simpleks dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu ;
·
Frase Nominal Simpleks Koordinatif
Frasa nominal simpleks koordinatif adalah frase
nominal simpleks yang terdiri atas dua konstituen. Kedua konstituen itu
merupakan konstituen inti. Konstituennya itu dapat dihubungkan dengan konjungsi
lan ‘dan’, utawa ‘atau’, sarta
‘serta’ atau tanpa dihubungan dengan konjungsi itu.
Contoh :
-
Bapak ibu ‘bapak ibu’
Bapak lan
ibu ‘bapak dan ibu’
-
Kacang
jagung ‘kacang
jagung’
Kacang sarta
jagung ‘kacang dan
jagung’
-
Meja kursi ‘meja kursi’
Meja utawa kursi ‘meja atau kursi’
·
Frase Nominal Simpleks Modifikatif
Frase nominal simpleks modifikatif adalah frase
nominal yang terdiri atas satu konstituen inti dan satu konstituen modifikator.
Frase Nominal Simpleks Modifikatif dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok
:
ü Nomina +
Nomina
Ban motor ‘ban motor’
Kembang
mawar ‘bunga
mawar’
Sopir taxi ‘supir taxi’
Kraton
thuyul ‘kraton
thuyul’
ü Nomina +
Adjektiv
Banyu panas ‘air panas’
Kamar kosong ‘kamar kosong’
Kacang ijo ‘kacang
hijau’
Pare anom ‘pare muda’
Klambi putih ‘baju putih’
ü Nomina +
Adverbia
Bapak ijen ‘bapak
sendirian’
Sasi
kepungkur ‘bulan lalu’
Sadhengah
wong ‘sembarang
orang’
Upah ngetik ‘upah
ngetik’
ü Nomina +
Numeralia
Bebek
Sepuluh ‘bebek
sepuluh’
Kacang
saunting ‘kacang seikat’
Pitik papat ‘ayam empat’
Gedhang
selirang ‘pisang
salirang’
·
Frase Nominal Simpleks Relatif
Frase Nominal Simpleks Relatif adalah frase nominal
yang salah satu konstituennya merupaan pronomina relatif. Konstituen pronomina
relatif ini menempati posisi awal emudian diikuti oleh konstituen kedua. Kedua
konstituen itu merupakan konstituen inti yang kehadirannya bersifat wajib.
Frase Nominal Simpleks relatif dapat dibedaan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan kategori pengisi konstituen kedua.
Ø Pronomina
Relatif + Adjektiva
Sing apik ‘yang baik’
Sing kuru ‘yang urus’
Sing pinter ‘yang pintar’
Sing bodho ‘yang bodoh’
Sing
gantheng ‘yang
ganteng’
Ø Pronomina
Relatif + Numeralia
Sing sekilo ‘yang satu
kilo’
Sing papat ‘yang empat’
Sing
saktelon ‘yang satu
telon’
Ø Pronomina
Relatif + pronomina demonstratif
Sing iku ‘yang itu’
Sing iki ‘yang ini’
Sing kae ‘yang itu’
Sing kuwi ‘yang itu’
Ø Pronomina
Relatif + verba
Sing koprol ‘yang jatuh
bangun’
Sing macul ‘yang
mencangul’
Sing mangan ‘yang makan’
Sing ngepit ‘yang
ngepit’
·
Frase Nominal Simpleks Nonrelatif
Frase Nominal Simpleks Nonrelatif adalah Frase nominal
yang terdiri atas konstituen inti nomina dan modifikator yang berupa partikel.
Onstituen yang berupa partikel itu meliputi sang, si, kaum, dan para. Posisi
partikel itu mendahului onstituen yang lain. Rincisn frase nomunal simples
nonrelatif itu sebagai berikut :
Partiel + Nomina
Kaum ibu ‘kaum ibu’
Para tamu ‘para tamu’
Si kancil ‘si
kancil’
Sang putri ‘sang
putri’
Partikel + Verba
Para lenggah ‘para tamu’
Para rawuh ‘para tamu’
BAB IV
PENUTUP
Demikian
yang dapat dipaparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman senantiasa memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini untuk
penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Poejosoedarmo, Gloria dkk.1981.Beberapa
Masalah Sintaksis dalam Bahasa Jawa.Jakarta:Pusat Penelitian Bahasa Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan.
http://books.google.co.id/books/about/Tata_bahasa_baku_bahasa_Jawa.html?id=Yp5kAAAAMAAJ&redir_esc=y diakses
tanggal 17 April 2013 pukul 18.00 WIB
http://Kangmas Fardani FRASE
NOMINAL.htm diakses tanggal 17 April 2013 pukul 18.00 WIB
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji dan syukur kehadirat
Allah SWT. Karena berkat petunjuk dan kemudahan dari-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Frase
Nominal Simpleks”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahakan untuk
Rasullulah Muhammad SAW.
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sintaksis. Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu penyelesaian makalah ini.
Tidak
ada gading yang tak retak begitupun
dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan karena sifat
manusia yang tidak memiliki kesempurnaan dalam segi pemikiran dan lainnya.
Sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan oleh
penulis bagi kelanjutan penyusunan tugas selanjutnya. Demikian penyusunan
makalah ini semoga berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Surakarta,
16 April 2013
Penulis
MAKALAH
“FRASE NOMINAL
SIMPLEKS”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sintaksis
yang diampu oleh Drs. Supardjo, M.Hum
Disusun oleh :
Kelompok IV
1.
Ari Margiyati C0111004
2.
Muhamad Fajar Pratama C0111018
3.
Nastiti Puji Rahayu C0111019
4.
Novita Setyaningrum C0111020
5.
Putri Nurani Istiqomah
JURUSAN SASTRA DAERAH
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar