Senin, 13 Januari 2014
Sabtu, 04 Januari 2014
DESKRIPSI NASKAH “SERAT MARDAWALAGU”
DESKRIPSI NASKAH
“SERAT
MARDAWALAGU”
Deskripsi naskah adalah gambaran secara
ringkas dan terperinci mengenai wujud fisik naskah maupun isi naskah dengan
tujuan untuk mempermudah pengenalan terhadap naskah beserta konteks isinya.
Deskripsi naskah yang dilakukan terhadap naskah yang menjadi objek penelitian
ini berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Emuch Hermansoemantri (1986)
yang disesuaikan dengan karakteristik naskah yang diteliti.
Hal-hal yang
diungkapkan dalam deskripsi naskah antara lain menyangkut informasi atau data
mengenai: (1) judul naskah; (2) nomor kondex/punggung naskah; (3) tempat penyimpanan naskah; (4) pengarang; (5) penyalin; (6) manggala dan kolofon; (7) ukuran naskah; (8) ukuran kertas; (9) ukuran teks; (10) halaman; (11) kondisi naskah; (12) bentuk tulisan; (13) kerapian; (14) bentuk teks; (15) cara penulisan; (16) bahan naskah; (17) ringkasan isi.
Berikut
deskripsi lengkap naskah Serat Mardawalagu
:
1. JUDUL NASKAH
Naskah ini tercatat dalam katalog Girardet-Sutanto,
1983 dan Nancy K. Florida, 1996, dengan judul Serat Mardawalagu. Ketika dilakukan
pengecekan langsung ke tempat penyimpanan naskah, judul terdapat pada
tiga tempat :
·
Yang pertama terletak pada
cover luar naskah bertuliskan “Serat Mardawalagoe”. Tetapi judul ini hanya terdapat pada kertas
kecil yang menempel pada bagian kiri atas dengan tulisan ketik manual. Selain
itu dalam cover juga terdapat cap berwarna biru bertuliskan “Jajasan Paheman
Radya Pustaka Surakarta”.
·
Yang
kedua terletak pada sampul dalam yang pertama bertuliskan “Mardawalagu” dengan ditulis latin menggunakan tinta merah.
·
Yang
ketiga terletak pada sampul dalam yang kedua bertuliskan ?m/fwlgu. (mardawalagu) . Judul ditulis dengan huruf Jawa
seperti yang tertera.
2. NOMOR KODEX (PUNGGUNG)
NASKAH
Pada punggung naskah terdapat nomor kodex naskah yaitu A3
dan SMP-RP-G-21 .
3. TEMPAT PENYIMPANAN
Naskah Serat Mardawalagu ini disimpan di Perpustakaan
Radyapustaka Surakarta.
4. PENGARANG
Teks Serat Mardawalagu dikarang
oleh Raden Ngabei Ranggawarsita, hal ini
dapat dilihat dari kutipan halaman pertama teks Serat Mardawalagu, yaitu:
sertM/fwlgukrznHipu[nR=ogw/sit
“Serat Mardawalagu karanganipun raden ngabei Ranggawarsita”
“Serat Mardawalagu
karangannya raden ngabei Ranggawarsita”
5. PENYALIN
Naskah Serat Mardawalagu
ini tidak ada penyalinnya dan masih asli.
6. MANGGALA dan KOLOFON
Tidak ada manggala dalam
naskah ini.
Kolofon ditulis dibagian
belakang. Tetapi kolofon ini hanyalah sebuah tambahan karena ditulis dengan
kertas dan warna tinta yang berbeda. Tulisan pada kolofon ini sangat kecil dan
tidak rapi sehingga tidak mudah dibaca. Dalam katalog
Nancy menyatakan bahwa naskah ini ditulis di Surakarta tetapi tidak
diketahui waktu penulisannya.
7. UKURAN NASKAH
Panjang : 33,5 cm
Lebar : 21 cm
Tebal : 0,5 cm
8. UKURAN KERTAS
Panjang : 33 cm
Lebar : 20,5 cm
9. UKURAN TEKS
Panjang : 24 cm
Lebar : 14 cm
Margin atas : 2,5 cm
Margin bawah : 2 cm
Margin kanan : 3 cm
Margin kiri : 3 cm
10.
HALAMAN
Halaman ditulis dengan
huruf Jawa dan terletak dibagian atas teks. Terdiri dari 21 halaman ditambah
dengan 2 lembar halaman kosong, akan tetapi pada halaman terakhir (halaman 21)
ditulis dengan menggunakan pensil. Setiap 1 halaman terdapat 35 baris. Pada
halaman 1,10,11, dan 20 terdapat cap berwarna merah bertuliskan “P. Radio
Poestaka Soerakarta 1831”.
11.
KONDISI NASKAH
Keadaan naskah secara fisik masih baik dan utuh/ lengkap, tidak ada lembaran-lembaran
naskah yang hilang. Naskah ini merupakan
naskah carik yang masih asli. Sampulnya masih utuh berwarna hijau, akan tetapi
kertas telah berwarna putih yang telah
usang dan banyak yang sudah sobek-sobek.
Naskah-naskah yang sobek diberikan isolasi untuk perawatannya. Pada bagian
akhir naskah terdapat tempelan kertas yang sangat rapi penempelannya. Kertas
tersebut ditulis dengan menggunakan tinta bolpoint biru dan hitam.
12.
BENTUK TULISAN
Bentuk tulisan kecil, jelas dan mudah dibaca.
Hurufnya berbentuk kotak (batasinambat) dan tulisannya sangat bagus. Penekanan
penanya sangat tajam sehingga sampai tembus pada bagian belakangnya. Jarak
antar huruf sedang tetapi jarak antar baris sangat dekat sehingga terlihat
kurang teratur.
13.
KERAPIAN
Tingkat kerapian sangatlah rapi, hampir tidak
ada kesalahan dalam setiap penulisannya.
14.
BENTUK TEKS
Serat Mardawalagu ditulis dalam bentuk prosa tentang tembang
Macapat.
15.
CARA PENULISAN
Penulisan
teks pada setiap halaman ditulis secara bolak-balik, atau yang lebih dikenal
dengan sistem recto verso, yaitu lembaran-lembaran naskah yang ditulisi
pada kedua halaman muka dan belakang. Selain itu hanya ada satu halaman yang ditulis secara satu muka (tidak recto verso),
yaitu pada halaman 21. Ditulis satu muka karena hanyalah tambahan
saja. Teks ditulis ke arah lebarnya, artinya teks
ditulis sejajar dengan lebar lembaran naskah, ditulis dari kiri ke kanan.
16.
BAHAN NASKAH
Serat Mardawalagu dikemas menjadi naskah yang
lumayan tipis. Kertas yang digunakan adalah kertas eropa, kertasnya berwarna
kecoklatan, tebal, dan kualitasnya masih baik. Akan tetapi terdapat perbedaan
jenis kertas pada halaman terakhir, halaman terakhir menggunakan kertas folio
bergaris.
17.
BAHASA NASKAH
SeratMardawalagu menggunakan bahasa Jawa.
18.
RINGKASAN ISI
Serat Mardawalagu menjelaskan tentang
persajakan dan musik-musik Jawa. Serat ini merupakan prosa yang menjelaskan
catatan lagu-lagu Jawa versi sekar ageng, sekar tenggahan, dan sekar macapat.
Kemudian berisi bagaimana membaca versi dari komposisi satu, dua, tiga, dan
empat baris, juga cara bagaimana mengkomposisikan lagu-lagu Jawa.
Penjelasan 4 style dari versi lagu-lagu Jawa
sesuai dengan nomer dari baris tiap bait (maca salagu, maca rolagu, maca tri
lagu, dan maca pat lagu).
Langganan:
Postingan (Atom)